Menak Biraji – Unduh Buku Klik Di Sini
1. Permaisuri sang Prabu Nyakrawati (maksud di sini: Raja
Nusirwan) sedang berada dalam keadaan duka yang amatsangat
dikarenakan sang raja, suaminya itu tertangkap oleh
Raja Sadat Kabul Ngumar, yakni raja dari negeri Ngabesi.
Karena duka dan sedihnya ini maka ia bermaksud memberitahukan
kepada para putranya yang sekarang sedang berada
di negeri Kaos. Permaisuri tersebut tidak mendengar berita
bahwasanya Raja Jayengrana pulang ke kota Mekah.
2. Tak diceritakan rangkaian perjalanannya, maka duta sang
permaisuri itu telah tiba di negeri Kaos. Duta tersebut langsung
menemui Patih Bestak dan surat segera diberikannya.
Oleh Patih Bestak, surat segera dibaca dan dipahami. Seketika
Patih Bestak tertegun berkepanjangan. Surat itu mengatakan,
bahwa Raja Nusirwan dipenjara di negeri Ngabesi
oleh Raja Sadat Kabul Ngumar.
Setelah perasaan tertegun itu habis, maka Patih Bestak lalu
menghadap sang putra raja. Setelah mengerti apa yang tersebut
dalam surat, ketiganya menjadi sedih sekali dan berlinangan
air mata. Sekarang ini ayahnya berada dalam penjara.
3. Mereka pun lalu masuk ke ruangan dalam di istana tersebut,
untuk memberi tahu Dewi Retna Muninggar. Tiada
berapa lama mereka pun bertemu dengan sang raja putri
(maksudnya permaisuri raja, yakni Dewi Muninggar istri
Jayengrana).
“Raden, ada berita apakah kiranya?” pertanyaan sang raja
putri. Yang ditanya pun segera menjawab setelah menghaturkan
sembah terlebih dahulu. Apa yang diketahuinya, semua
dituturkan dengan terus-terang.