Babu Kajajaden

Babu Kajajaden

Babu Kajajaden 1200 1554 Bidang Perpustakaan

Babu Kajajaden – Unduh Buku Klik Di Sini

      Si Aku datang menemui si Dia yang jadi harapan hatinya,
mojang — (gadis) Bali. Mengobrol, berdiskusi tentang epos Rama-
yana, ternyata dua-duanya penggemar sastra lama. Tapi menurut
pengakuan si Aku, ia mengobrol sekadar iseng, yang penting dekat
dengan dia, tak pernah bosan, katanya.
      Selesai diskusi Ramayana, atas pertanyaan si Aku, si Dia
terpaksa menerangkan panjang lebar tentang arti sebutan-sebutan
di Bali mulai dari Nyoman, Wayan, Made, sampai Ketut. Tentang
nama-nama bulan dan hari dan sebagainya.
      Waktu si Aku mendapat giliran bercerita, ia mendongeng
tentang penglihatannya di Gilimanuk, keluarga bangsawan naik
mobil, kemudian naik kapal, rupanya akan pergi jauh. Dalam
cerita ini disisipkan perasaan si Aku, merasa heran salah seorang
dari yang naik mobil dan kemudian naik kapal, seorang wanita
muda tampaknya murung saja. Dan tiba-tiba saja, setelah si Dia
mendengar cerita si Aku, ia jadi tidak gembira wajahnya muram
seketika. Dia tahu siapa yang diceritakan si Aku, keluarga yang
tidak bahagia, meialui perkawinan yang tidak harmonis, karena
terpaksa.
      Setelah malam baru si Dia berterus terang mengatakan mengapa
cerita si Aku, — begitu mempengaruhi dirinya. Ia takut mengalami
nasib yang sama. Ia melanjutkan bahwa orang tuanya sudah lama
mendorong supaya mereka menetapkan bila sebenarnya akan ber-
langsung memasuki gerbang pelaminan, tapi karena si Aku datang
terlambat, orang tuanya sudah terlanjut menerima janji (lamaran)
orang lain. Satu-satunya jalan si Aku harus berani membawa (lari)
si Dia ke Bandung (tempat si Aku).