World Heritage Camp Indonesia (WHCI) merupakan sebuah pro- gram yang diselenggarakan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini diharapkan dapat berperan serta dalammendorong generasi muda untuk menjadi bagian yang peduli terhadap upaya-upaya pelestarian Kawasan Kota Lama Semarang.
Saat ini Kawasan Kota Lama Semarang telah dimasukkan ke dalam daftar sementara sebagai Warisan Budaya oleh lembaga PBB dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO). Sejak abad ke-19 hingga sepertiga awal abad ke-20, industri gula di Pulau Jawa pernah menjadi produsen gula kristal terbesar di dunia setelah Kuba. Hingga tahun 1925, terdapat 202 pabrik gula yang aktif di Jawa. Saat ini, di seluruh Indonesia, hanya tersisa 35 pabrik gula. Itu pun tidak semuanya masih aktif beroperasi. Perkembangan industri gula di Tanah Jawa pada masa kolonial tumbuh seiring dengan revolusi teknologi permesinan dan transportasi. Bahkan, rel kereta pertama yang dibangun antara Semarang dengan Tanggung (1864-1867) tercatat sebagai rel kereta yang pertama di Indonesia.
Pada masa awalnya, jaringan kereta api di Semarang erat kaitannya dengan distribusi hasil bumi pula. Sebagai kota pelabuhan, perdagangan, dan jasa; kawasan kota lama Semarang pada zaman itu merupakan tujuan distribusi hasil bumi sebelum kegiatan pengapalan dilakukan ke pasar dunia. Nilai-nilai tersebut saat ini masih berlaku dan melekat pada Semarang secara keseluruhan. Namun, tidak hanya sebagai kota perdagangan dan jasa, kota Semarang pun berbenah untuk menjadi salah satu tujuan wisata unggulan. Ancang-ancang untuk menjadi Warisan Dunia menuntut kesiapan seluruh pemangku kepentingan agar bersama-sama mampu memenuhi persyaratannya dalam hal revitalisasi maupun pengelolaannya secara berkelanjutan.
Untuk unduh buku silahkan klik di sini