Dunia pertanian tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, baik untuk pemupukan, pemacu pertumbuhan, serta pengendalian hama dan penyakit. Sumber bahan kimia tersebut ada yang berbahan organik dan kimia sintetis (buatan pabrik). Penanaman tumbuhan dengan bahan kimia dalam jumlah yang banyak akan berpengaruh pada kesuburan tanah, mencemari air, mengganggu keseimbangan lingkungan, dan buruk bagi kesehatan manusia. Untuk itu, bertanam secara organik dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang sehat dan aman bagi manusia maupun lingkungan.
Buku ini mengulas cara bertanam sayuran organik melalui penyajian beragam informasi tentang poin-poin yang perlu diperhatikan dalam bertanam secara organik. Beragam jenis sayuran organik lengkap dengan cara menyemai benih, menanam, merawat, panen, sampai dengan pascapanen.
Konsep pertanian organik berawal dari pemikiran bahwa di alam, terdapat ribuan jenis tanaman yang tumbuh subur tanpa campur tangan manusia. Alamlah yang memberi perlindungan untuk semua makhluk hidup yang berada di dalamnya termasuk tumbuhan/tanaman. tanaman tumbuh dengan pupuk alami yang berasal dari kotoran hewan di alam.
Bertanam secara organik sama artinya dengan bercocok tanam tanpa menggunakan bahan kimia, berupa pupuk, pestisida, hormon, pemicu pertumbuhan.
Prinsip pertanian organik yaitu ramah lingkungan atau tidak merusak lingkungan hidup. Untuk mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman dapat dilakukan dengan pola tanam polikultur. Kesuburan tanah dapat ditingkatkan menggunakan pupuk kandang atau pupuk daun. selain itu, pemupukan juga dapat menggunakan limbah yang berasal dari rumah pemotongan hewan (RPH) dan septic tank.